Selasa, 12 Juni 2012

ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA (DISLEKSIA)

Disleksia menunjuk kepada anak yang tidak dapat membaca sekalipun penglihatan, pendengaran, dan intelegensinya normal (bahkan ada yang intelegensinya di atas rata-rata) serta keterampilan bahasanya sesuai. Disleksia ini akibat faktor neurologis dan tidak dapat diatributkan pada faktor kedua misalnya lingkungan atau sebab-sebab sosial.






Karakteristik
1. Membaca lamban, turun naik intonasinya, dan membaca kata demi kata,
2. Sering membalik huruf dan kata-kata,
3. Pengubahan huruf pada kata,
4. Kacau terhadap kata-kata yang hanya sedikit berbeda susunannya misalnya: bau, buah, batu, buta,
5. Sering menebak dan mengulang kata-kata dan frase.

Asesmen
Menandai letak kesulitan
Beberapa Kemungkinan Letak Kesulitan :

o Kesulitan membaca atau memahami suatu kata
o Huruf terbalik/tertukar
o Penghilangan kata/suku kata
o Menebak kata
o Menambahkan kata
o Pengulangan pembacaan
o Lambat
o Sulit menangkap isi bacaan


Contoh Format Hasil Assessment

Nama:
Kelas:
Usia:
Tanggal:


No
Pola/Bentuk Kesalahan
Keterangan
1
Kesulitan membaca atau memahami suatu kata
...
2
Huruf terbalik/tertukar
...
3
Penghilangan kata/suku kata
...
4
Menebak kata
...
5
Menambahkan kata
...
6
Pengulangan pembacaan
...
7
Lambat
Sulit menangkap isi bacaan
...

1. Aktifitas Penanganan

Aktifitas pra Membaca
Pengembangan Bahasa dan Bicara
1. Mendemonstrasikan apa yang anak ingin kerjakan

2. Menceritakan pada anak apa yang sedang ia lakukan

3. Mendorong anak bercakap cakap

4. Memperlihatkan kepada anak gambar yang menarik sehingga anak mampu mendeskripsikan dan menginterpretasikannya.

5. Membaca dan menceritakan cerita pendek kepada anak

6. Meminta atau memberi dukungan kepada anak untuk bercerita di depan kelas tetang situasi yang menarik yang dialami di rumah atau di tempat lain

7. Membuat permainan telepon-teleponan

Pengembangan Fungsi Visual
1. Diskriminasi visual
2. Persepsi visual
3. Asosiasi visual
4. Visual Closure

Pengembangan Fungsi Auditif
1. Diskriminasi auditif
2. Persepsi auditif
3. Asosiasi auditif
4. Auditif Closure


Aktifitas Membaca
Pendekatan/metode Multisensori (VAKT)
1. Guru memberikan kartu huruf dan mengucapkannya, anak menirukan apa yang diucapkan guru.

2. Setelah nama huruf dikuasai anak, guru mengucapkan bunyi huruf dan anak mengikutinya. Selanjutnya guru menanyakan kepada anak,”Apa nama bunyi huruf ini?” anak lalu menyebutkan bunyinya

3. Guru mengucapkan bunyi huruf, bagian kartu yang bertuliskan huruf tidak diperlihatkan kepada anak (menghadap ke guru). Kemudian guru memperlihatkannya dan menanyakan kepada anak tentang nama huruf tersebut, kemudian anak menjawabnya.

4. Guru menuliskan huruf yang dipelajari, menerangkan dan menjelaskannya. Anak memahami bunyi, bentuk, dan cara membuat huruf dengan cara menelusuri huruf yang dibuat guru, kemudian menyalin huruf berdasarkan memorinya. Akhirnya anak menulis sekali lagi dengan mata tertutup atau tidak mencontoh. Setelah dikuasai betul oleh anak, guru melanjutkan dengan huruf lain. Bila siswa sudah menguasai beberapa huruf, kemudian dapat dilanjutkan dengan merangkai kata dengan pola KVK (Konsonan Vokal Konsonan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar